Hamil lagi hanya beberapa bulan setelah melahirkan memang bisa terjadi, dan ini bisa berarti bahwa bayi lahir ketika kakaknya mungkin masih memerlukan ASI. Dalam situasi seperti ini, Bunda mungkin harus melakukan tandem nursing, yaitu menyusui bayi yang baru lahir sambil tetap menyusui anak yang lebih tua.
Tandem nursing mengacu pada praktik di mana ibu menyusui bayi baru lahir sekaligus melanjutkan menyusui anak yang sudah balita, baik secara bersamaan maupun secara bergantian. Melakukan tandem nursing bisa menjadi tantangan, terutama jika Si Kakak belum siap untuk berhenti menyusu dan masih ingin mendapatkan ASI.
Bunda mungkin merasa khawatir tentang kecukupan ASI jika harus menyusui dua anak sekaligus, terutama karena Si Kakak mungkin mengonsumsi lebih banyak ASI. Namun, Bunda tidak perlu cemas. Produksi ASI akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan permintaan dari kedua anak, sehingga pasokan ASI biasanya akan meningkat seiring bertambahnya permintaan.
Tips Sukses Melakukan Tandem Nursing
Menyusui balita dan bayi baru lahir sekaligus bisa menjadi tantangan bagi Bunda. Untuk memastikan keberhasilan dalam melakukan tandem nursing, Bunda dapat mengikuti beberapa tips berikut ini:1. Utamakan bayi yang baru lahir
Bayi baru lahir memerlukan ASI lebih banyak dibandingkan kakaknya, karena ASI merupakan sumber utama nutrisi dan sangat penting untuk membangun sistem kekebalan tubuhnya. Oleh karena itu, Bunda perlu menyusui Si Kecil terlebih dahulu dan lebih sering. Pastikan untuk menyusui bayi baru lahir setiap 2–3 jam untuk memenuhi kebutuhannya.2. Cukupi kebutuhan cairan
Produksi ASI memerlukan banyak cairan karena sekitar 90% dari ASI terdiri dari air. Selain itu, hormon oksitosin yang diproduksi tubuh Bunda juga mengonsumsi cairan tubuh untuk menghasilkan ASI, sehingga Bunda mungkin merasa lebih haus saat menyusui. Jika Bunda menyusui dua anak sekaligus, kebutuhan cairan akan meningkat. Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi minimal 3,5 liter air putih setiap hari untuk mencegah dehidrasi dan menjaga produksi ASI tetap lancar.3. Konsumsi makanan yang bergizi
Selain memastikan asupan cairan yang cukup, ibu menyusui juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi. Energi yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI berasal dari makanan yang Bunda konsumsi, dan nutrisi tersebut akan diteruskan kepada anak-anak melalui ASI. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memilih makanan dengan bijak. Makanan yang direkomendasikan untuk ibu menyusui termasuk ikan, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.4. Lakukan segala hal yang menyenangkan
Ibu menyusui sebaiknya berusaha menghindari stres karena dapat mengurangi produksi ASI. Namun, menghindari stres bisa sulit terutama dengan kebutuhan perhatian Si Kakak yang juga masih tinggi. Untuk mencegah stres, Bunda disarankan untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri. Gunakan kesempatan ini untuk melakukan aktivitas yang Bunda nikmati atau untuk bersosialisasi dengan teman-teman. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari pasangan atau anggota keluarga untuk merawat anak-anak selama beberapa jam.5. Istirahat yang cukup
Merawat dua anak kecil sekaligus bisa sangat menguras waktu dan energi Bunda. Untuk tetap sehat dan bugar, penting bagi Bunda untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap hari. Selain itu, istirahat yang memadai juga membantu mengurangi stres. Bunda bisa memanfaatkan waktu tidur siang anak-anak untuk beristirahat bersama mereka, sehingga dapat mengabaikan sementara pekerjaan rumah yang menumpuk. Setelah merasa lebih segar, Bunda dapat kembali bermain dengan anak-anak atau menyelesaikan pekerjaan rumah yang tertunda.6. Konsultasikan dengan dokter
Tandem nursing mungkin tidak cocok untuk setiap ibu. Sebaiknya, informasikan kepada dokter jika Bunda menjalani tandem nursing dan pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap Si Kecil. Dengan cara ini, dokter dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil serta memastikan bahwa ia mendapatkan ASI yang cukup.Menyusui bayi baru lahir sambil merawat kakaknya yang balita bisa menjadi tugas yang melelahkan. Namun, pengalaman ini juga bisa sangat berharga dan bermanfaat bagi Bunda. Selain memperkuat ikatan emosional antara Bunda dan anak-anak, tandem nursing juga dapat mempererat hubungan antara Kakak dan Si Kecil.
Selama melakukan tandem nursing, Bunda tidak boleh mengabaikan kebutuhan pribadi. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan Bunda juga berdampak positif pada anak-anak. Jika Bunda merasa terbebani, jangan ragu untuk meminta saran dari dokter atau konselor ASI.